Jalan-jalan ke luar negeri sendirian, apalagi kalau itu pertama kali banget, rasanya campur aduk banget! Aku sendiri waktu memutuskan solo travelling ke Jepang, sebagai seorang perempuan, banyak banget yang harus dipersiapkan. Mulai dari paspor, visa, uang, sampai barang yang harus dibawa. Di artikel ini, aku mau cerita tentang pengalaman pertamaku ke Jepang dan segala hal yang perlu kamu tahu dan siapin sebelum berangkat.
1. Persiapkan Paspor dan Visa
Hal pertama yang aku cek ya pastinya paspor. Jangan sampai paspor kamu udah mau habis masa berlakunya, soalnya ada banyak negara yang nyuruh paspor kita masih berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan. Jadi, pastikan paspor kamu oke sebelum berangkat.
Next, visa! Untuk ke Jepang, kita memang butuh visa turis, jadi kamu harus urus dulu sebelum berangkat. Untungnya, proses pengajuan visa ke Jepang itu nggak ribet banget. Kamu cuma perlu bawa beberapa dokumen seperti formulir aplikasi visa, paspor, foto, tiket pesawat, dan bukti keuangan (misalnya rekening bank). Pastikan semua dokumen lengkap, supaya visa kamu bisa approved tanpa masalah.
2. Uang dan Keuangan
Urusan uang juga nggak kalah penting. Jepang itu negara yang maju dan agak mahal, jadi pastikan kamu bawa uang lebih dari cukup. Aku sih bawa yen cash, karena ada tempat-tempat yang nggak terima kartu kredit, jadi bawa uang tunai itu wajib. Kalau bawa banyak uang tunai, pastikan kamu juga bawa kartu debit yang bisa dipakai di ATM internasional, jadi bisa ambil uang lagi kalau kehabisan.
Aku juga tukar sebagian uang di Indonesia sebelum berangkat, dan sebagian lagi baru ambil di ATM Jepang. Oh iya, jangan lupa kasih tahu bank kamu kalau kamu bakal travelling ke luar negeri, supaya kartu debit kamu nggak diblokir.
3. Pakaian dan Perlengkapan
Packing itu penting banget! Kalau kamu solo travelling ke Jepang, apalagi pas musim dingin kayak aku, bawa pakaian yang cukup hangat itu wajib. Aku bawa jaket winter yang tebal, syal, sarung tangan, dan sepatu yang cocok buat salju. Jangan lupa juga pakaian dalam yang nyaman dan bisa cepat kering, karena cuaca dingin itu bisa bikin pakaian basah lebih lama.
Selain itu, aku juga bawa beberapa barang pribadi seperti charger cadangan, power bank, dan adaptor universal buat colokan Jepang yang beda sama Indonesia. Kalo nggak bawa adaptor, bisa-bisa nggak bisa ngecas ponsel! Jangan lupa juga tas kecil untuk keperluan sehari-hari, kayak uang, ponsel, dan tiket transportasi.
4. Bahasa: Apakah Perlu Belajar?
Sebelum berangkat, aku agak khawatir soal bahasa. Meskipun banyak orang Jepang yang bisa bahasa Inggris, tapi nggak semuanya fasih, apalagi di tempat-tempat yang lebih tradisional. Jadi, aku coba belajar beberapa kata dasar bahasa Jepang, kayak "Arigatou" (terima kasih), "Sumimasen" (maaf), dan "Eigo ga hanasemasu ka?" (Apakah kamu bisa berbahasa Inggris?).
Bawa aplikasi penerjemah juga bisa bantu banget. Di banyak tempat wisata atau hotel, biasanya ada informasi dalam bahasa Inggris, jadi kamu nggak perlu khawatir. Yang penting, kalau ada yang nggak dimengerti, coba tanya aja dengan percaya diri!
5. Transportasi di Jepang: Gampang Banget!
Yang aku suka banget di Jepang adalah transportasi umum yang super gampang dan efisien. Sebelum berangkat, aku udah belajar sedikit tentang kereta dan subway di Tokyo, karena aku bakal banyak pake transportasi ini. Aku juga beli JR Pass, yang bisa dipakai untuk naik kereta di seluruh Jepang, jadi aku nggak perlu khawatir soal transportasi.
Selain itu, Google Maps itu super membantu banget! Bahkan buat yang baru pertama kali, Jepang punya sistem transportasi yang udah jelas dan mudah diikuti. Gak perlu takut nyasar, tinggal ikutin aja petunjuknya.
6. Makanan: Lezat Banget (Tapi Harus Cermat juga!)
Makanan di Jepang itu enak banget! Apalagi kalau kamu suka banget makan, Jepang punya banyak sekali pilihan yang bakal bikin kamu ketagihan. Dari sushi, ramen, takoyaki, sampai street food yang gak ada habisnya. Tapi, buat kamu yang Muslim dan perlu menghindari pork atau alkohol (misalnya, dalam soy sauce dan mirin), ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Salah satu tantangan yang aku hadapi saat solo travelling ke Jepang adalah mencari makanan halal. Sebagai seorang Muslim, aku harus berhati-hati dengan bahan-bahan yang digunakan dalam masakan, karena beberapa makanan Jepang mengandung alkohol, seperti mirin (anggur beras) dan sebagian besar soy sauce (kecap) yang biasanya mengandung alkohol.
Namun, jangan khawatir! Jepang punya banyak restoran yang menyajikan makanan halal. Bahkan di beberapa kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka, ada restoran halal yang siap memanjakan lidah kamu. Restoran halal ini biasanya punya sertifikasi halal dari lembaga yang diakui, jadi kamu bisa yakin soal kehalalannya.
Sebelum berangkat, aku memang sempat cari tahu dulu tentang makanan halal yang ada di Jepang. Aku sering banget cek website yang memberikan informasi tentang restoran halal di Jepang, salah satunya Halal Navi (www.halal-navi.com). Website ini ngebantu banget karena kamu bisa cari restoran halal di berbagai kota di Jepang, lengkap dengan menu dan harga. Ada juga aplikasi seperti HappyCow yang bisa kasih informasi tentang tempat makan vegetarian atau halal di Jepang.
Selain itu, di Jepang juga banyak supermarket atau toko yang menjual makanan halal, jadi kamu bisa beli camilan halal atau makanan instan buat di hotel. Jangan ragu untuk mencari supermarket besar seperti Aeon yang sering menyediakan produk halal.
Untuk restoran, beberapa yang aku coba di Tokyo, seperti Gyumon (restoran halal yakiniku) atau Halal Restaurant Sekai Cafe, bener-bener memberikan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, di beberapa pusat perbelanjaan besar, kadang ada area food court yang menyediakan makanan halal juga, jadi pastikan kamu tanya atau cek menu terlebih dahulu.
Oh iya, kalau kamu pergi ke restoran Jepang yang nggak jelas apakah menunya halal atau nggak, ada baiknya kamu tanya langsung apakah mereka menggunakan bahan seperti mirin atau alkohol dalam masakan mereka. Kamu bisa bilang "Halal?" atau gunakan aplikasi penerjemah buat nanya lebih spesifik. Jangan takut bertanya, karena banyak restoran yang memang sudah paham soal kehalalan makanan dan siap membantu.
7. Keamanan dan Tips Solo Travelling
Salah satu hal yang bikin aku merasa aman solo travelling di Jepang adalah karena negara ini terkenal sangat aman. Aku nggak perlu khawatir soal kriminalitas, bahkan sebagai perempuan solo traveller. Tapi, tetap aja aku selalu waspada, apalagi di tempat-tempat ramai. Aku juga selalu kasih tahu keluarga atau teman tentang jadwal perjalanan aku sehari-hari, biar mereka tahu kalau aku baik-baik aja.
Jangan lupa juga untuk bawa nomor darurat dan tahu di mana kedutaan Indonesia, jadi kalau ada apa-apa, kamu bisa langsung hubungi mereka.
8. Kenangan yang Tak Terlupakan
Solo travelling ke Jepang ini jadi pengalaman yang nggak akan aku lupakan. Aku belajar banyak tentang diri sendiri, mulai dari cara ngadepin rasa takut sampai menikmati kebebasan yang jarang aku rasain. Mengunjungi tempat-tempat seperti Tokyo Tower, Kyoto, dan Nara bener-bener bikin aku merasa bangga dan senang bisa pergi sendirian. Aku juga ketemu banyak orang-orang baru yang baik, dan pengalaman ini bener-bener memberi aku perspektif baru.
Kesimpulan
Solo travelling ke Jepang itu bisa banget kamu coba, apalagi kalau itu pertama kali kamu ke luar negeri. Dengan persiapan yang tepat, mulai dari paspor, visa, uang, pakaian, sampai bahasa, perjalananmu pasti bakal seru.
Solo travelling ke Jepang memang seru, tapi untuk kita yang Muslim, penting banget untuk cek soal makanan yang halal. Dengan sedikit riset dan menggunakan aplikasi atau website yang memberikan informasi tentang tempat makan halal, kamu tetap bisa menikmati pengalaman kuliner Jepang tanpa khawatir.
Jangan lupa juga untuk selalu bertanya tentang bahan makanan yang digunakan sebelum memesan, biar perjalanan kulinermu jadi lebih aman dan nyaman!
Jangan ragu buat coba, karena pengalaman ini bakal bikin kamu belajar banyak hal, baik tentang diri sendiri maupun dunia luar.
Komentar