Beli mobil bekas salah satu yang perlu diurus adalah balik nama BPKB nya, urusan ini lumayan bikin pusing dan makan waktu (selain makan biaya). Baru-baru ini saya dan suami memutuskan mengurus sendiri urusan balik nama BPKB mobil kami, yang kami beli sudah 5 tahun lalu XD.
Iya, harusnya sih ketika beli mobilnya 5 tahun lalu, saat itu juga diurus balik namanya. Tapi, inilah dasarnya kami ini entah sibuk entah apa, tahu-tahu kok sudah 5 tahun belum diurus juga. Lho, kalau begitu bagaimana bayar pajak STNK tahunannya? Bisa pakai KK yang dilegalisir, waktu itu kami dikasih yang punya mobil sebelum kami, alias pemilik pertama.
Nah, singkat cerita Desember 2023 adalah saatnya pajak 5 tahunan, saatnya kami balik nama BPKB itu. Sebetulnya kami mempertimbangkan menggunakan 'jasa pengurusan balik nama' supaya tidak repot, mempertimbangkan betapa repotnya harus ijin kantor bolak balik (iya saya sih yakin urusan seperti ini tidak akan langsung selesai jadi makbreg dalam sehari).
Sebetulnya juga dengan 'jasa' tersebut sudah ada tanya-tanya biaya dan lain sebagainya. Pihak 'jasa' tersebut meminta untuk melakukan cek fisik dulu di Samsat saya (Samsat KTP/domisili saya). Ketika suami datang ke samsat untuk melakukan cek fisik, ditawari oleh petugas samsat untuk menguruskan berkas-berkas balik nama. Suami kaget 'hm apakah semudah dan seramah ini?'. Wah langsung deh suami pulang dan laporan ke saya. Akhirnya malah kami putuskan 'ya sudah apa dicoba dulu urus sendiri'.
Akhirnya kami urus sendiri deh. Berbekal saran dari pak samsat tersebut, 'mas, cabut berkas dulu di samsat asal'. Oh ya, samsat asal dan samsat tujuan kami beda kabupaten, ini juga yang bikin urusan balik nama semakin menantang dan semakin panjang. Iyalah karena harus ada yang namanya 'cabut berkas'. Yak, akhirnya kami ke samsat asal kendaraan di kabupaten sebelah, sebut saja kabupaten A dengan samsat A.
Hari Sabtu kami menuju ke samsat A yang jaraknya kurang lebih 1 jam dari rumah kami di kabupaten B. Kami pilih hari Sabtu karena ya pas hari itu aja kami ini libur kerja. Tanpa ngecek dulu kalau samsat hari sabtu tutup pukul 11, wow wow, ya kelen2 kalau mau urus apa-apa yang urusan sama pajak kendaraan, yang butuh ke samsat di weekend, maka dari pagi aja deh, karena biasanya pada tutup jam 11.
Satu lagi, bodohnya kami juga karena mengurus urusan balik nama ini saat sudah mepet batas tanggal bayar pajak. Jadi kalau batas tanggal bayar pajak kami itu tanggal 19 Desember, lha kami datang mulai urus seminggu sebelumnya. Nah, kalau seperti itu dijamin BPKB nya jadinya tahun depan. Sejujurnya, untuk mengurus balik nama, bisa dilakukan mulai 2 atau 3 bulan sebelum tenggat waktu bayar pajak berakhir.
Lalu bagaimana alur pengurusan cabut berkas di samsat asal?
- Datangi samsat asal kendaraan (tiap kabupaten ada samsat, nah mobil asalnya dari kabupaten mana maka di situlah samsatnya).
- Sapalah pak satpam samsat, beliau akan membalas senyum ramah ala pepsodent dan menanyakan keperluan Anda. Inilah saatnya Anda menjawab dengan sepenuh hati, 'saya mau balik nama BPKB pak'. Begitulah kira-kira.
- Pak satpam akan langsung mengerti apa yang Anda mau dan menunjukkan kantor dimana Anda harus mengurusnya. Kami pun langsung menuju deretan petugas-petugas samsat dengan nomor-nomor loket tertempel di kaca yang menjadi penutup bilik para petugas ini.
- Langsung saja datangi loket mutasi/BPKB. Sapa petugas dalam loket tersebut, bila perlu ucapkan selamat pagi selamat siang, assalamualaikum sayang, eh assalamualaikum aja lah, takut dibalas sayang juga malah repot.
- Kembali lagi pak petugas loket mutasi akan kembali menanyakan keperluan, wong jelas loketnya mutasi sih sebetulnya hahaha. Ya sudah untuk basa basi dijawab saja mau balik nama BPKB. Selanjutnya serahkan dokumen cek fisik yang sudah dikantongi dari samsat tujuan (dalam hal ini samsat daerah KTP saya, yaitu samsat B).
- Bendel dokumen cek fisik tersebut terdiri dari apa saja, silakan dilihat di lampiran bawah ini. Tapi biasanya petugas masing-masing samsat sih udah apal gitu, kita manut aja dokumennya ini yang mereka bawain dan udah di streples jadi satu. Langsung aja dah kasih ke petugas loket mutasi.
- Petugas loket mutasi yang menerima berkas akan dengan cepat memeriksa berkas Anda. Lalu Anda akan diminta duduk manis menunggu,'nanti dipanggil mbak, silakan duduk'.
- Langsung carilah tempat duduk yang nyaman, alhamdulillah ni kantor pemerintah ber AC udah nyaman banget. Usahakan sih duduk dekat si loket mutasi tadi karena apa? Ya karena biar kedengeran kalau dipanggil. Soalnya nih loket ada banyak betul, kadang-kadang ni kuping suka halu kirain nama kita yang dipanggil di mikropon, ternyata mah mirip aja gitu hahaha abis suara di mikropon kayak ga jelas kemresek gitu hahahah.
- Yak setelah menunggu berjam-jam, dari samsat penuh sampai habis orangnya, barulah selesai urusan. Dipanggil-lah kami ke loket mutasi, diberikanlah kami berkas-berkas yang diperlukan. Tapi mah sebelumnya disuruh bayar dulu ke kasir, eh apa ya loket bayar-bayar.
- Berapa kami bayar? Rp 400ribuan gitu lah. Trus balik lagi ke loket mutasi bilang kalau udah bayar nih pak saya. Si bapak oke nih berkasnya, langsung ditaruh aja ke bagian BPKB di polres B ya. Haa?? ke polres pak? lha iya. Pak ini tadi bayar buat apa ya, 'oh itu bayar buat perpanjangan pajak sampai bulan Februari mbak'. Owalaaaah begituuu yaak jadi, karena ngurusnya telat, kita bayar dulu nih perpanjangan pajak sampai bulan depan kira-kira di bulan Februari.
- Ya langsung aja kita ke polres B, yang lokasinya lumayan lah ya. Buru-buru dah kita takut tutup juga karena hari Sabtu. Sampe polres B, langsung jalan kaki ke bagian BPKB yang ada di belakang kantor polisi.
- Masukkan sebendel berkas dari Samsat asal ke loket yang tersedia. Petugas (pak pol) akan langsung memeriksa kemudian kamu dipanggil lagi buat disuruh bayar biaya Rp 250.000. Saya lupa ini biaya apa nanti saya lihat lagi kuitansinya.
- Untuk bayarnya ini di gedung yang berbeda, kalau tadi dari loket BPKB di kantor BPKB, nah untuk bayarnya ada di gedung lain walau masih satu lingkungan. Tapi lumayan juga jalannya hahaha.
- Sampai ke gedung yang dimaksud, saya langsung cari loket yang diinstruksikan oleh pak pol BPKB, yaitu loket BRI.
- Sampai di loket BRI, eh ternyata tidak bisa pakai non tunai, QRIS pun tak bisa. Cash keras nih. Berhubung tidak bawa cash, harus ke ATM dulu ambil uang tunai. Untungnya ada ATM di pintu masuk polres. Jalan lagi deh ke depan, panas-panasan pula huhu.
- Selesai ambil uang, langsung bayarkan ke loket BRI. Setelah dapat bukti bayar balik lagi ke loket BPKB.
- Di loket BPKB, untuk masih ada pak pol walaupun udah mepet jam tutup. Dikasihlah info bahwa proses harus menunggu sekitar 1 bulan. Yak jadi, disuruh balik untuk ambil si bendel sebulan kemudian alias tanggal 16 Januari 2024.
- Lalu kami dibekali bendel dokumen untuk meminta surat jalan (supaya si mobil bisa dipake jalan meski ga ada STNK dan BPKB). Minta surat jalannya ke Samsat tujuan.
Komentar