Photo by P. L. on Unsplash |
"Uniqlo itu mahal-mahal."
"Uniqlo itu menurutku overprice."
"Ya ampun jaket ini mah persis banget dengan yang dijual Uniqlo, tapi yang ini harganya jauh lebih miring."
Itulah celetukan-celetukan yang sering terdengar manakala mendengar nama brand Uniqlo. Ya itu termasuk celetukanku juga, sih heheheh. Kenal Uniqlo baru beberapa tahun lalu, mungkin sekitar tahun 2019. Jaman awal-awal kerja gajiku yang ketjil moengil itu hanya tjukup untuk makan sehari-hari, tidak cukup untuk menabung apalagi memberi ke mama-papa :D. Melirik Uniqlo? Mana berani, sudah pastilah kantong ini tak kan sampai hahaha.
Maksud hati ingin jadi fashionista, apa daya kekurangan dana...XD
Kalau dipikir-pikir, pakaianku kerja, yang kupakai ke kantor sehari-hari di kurun waktu 2015 yang mana adalah awal mula aku masuk kantor masuk dunia IT, sampai kurun waktu 2019-an, adalah pakaian-pakaian yang asalnya dari bertahun-tahun sebelumnya, ketika aku kuliah.
Asal bajuku ketika kuliah pun bermacam-macam, ada rok rimpel dengan motif berlayer-layer harga 30ribuan, ada rok permak dari rok baju kurung Malaysia yang dibawa ibuku, ada baju ibuku, ada kaos-kaos hasil jadi panitia macam-macam di kampus, bahkan pernah ke kantor pake PDL KKN (waktu itu memang jiwa ke-almamater-an masih kuat), dan masih banyak lagi baju-baju yang kudapatkan ga pake duit kebanyakan, kalaupun pakai duit ga sampailah harganya 100ribu. Kupakai jugalah wardrobe acak adut itu buat ngantor.
Aduh kalau dibandingkan dengan outifit kantor anak-anak Gen Z sekarang, yang pada ngantor di gedung sebelah kantorku, wadaw jauh sekali stylish-nya dibanding mereka XD. Anak Gen Z sekarang ga ada yang norak mix n match nya. Suka heran gimana sih itu caranya biar bisa stylish kayak mereka XD.
Lalu seiring berjalannya waktu, gaji mulai naik sedikit-sedikit. Saat itu pula aku mulai sadar akan mix n match dan color wardrobe. Maklum sebagian besar bajuku kira-kira usianya sepanjang usiaku berkuliah dan tentu saja warnanya sangat-sangat tidak dipertimbangkan alias tubruk sana sini dan style nya tidak ada itu yang namanya mix n match. Nomor satu yang penting aku nyaman dan wangun (di mataku, di mata temanku ndak soalnya hahaha).
Baju abu-abu, rok ungu kembang-kembang besar seringkali menjadi andalanku ketika bepergian, entah ke kantor atau sekedar main. Kadangkala jaket denim biru tua kupadu dengan kerudung ungu jrengg, serta kaos merah, lalu lagi-lagi rok batik warna ungu. Ketika melihat foto diri, sangat sangat hmmm sangat mencerminkan kepribadian yang mungkin terkesan berani dan apa adanya, adanya itu ya itu aja yang dipakai hahaha.
Seiring berjalannya waktu, hamil lalu mempunyai anak, rasanya ingin yang semakin simple. Pinginnya baju yang bisa mengakomodasi segala musim, segala kebutuhan, segala jenis occasion. Ini tak lain juga karena sering capeknya aku mengurusi cucian baju yang setiap hari menumpuk. Lalu weekend dihabiskan untuk mencuci baju segunung dan menjemurnya, bolak-balik seperti itu seharian dan tahu-tahu sudah Senin t.t.
Padahal urusan mencuci sudah sangat terbantu dengan mesin cuci front load Sharp ku, yang kubeli karena harganya paling miring di antara semua mesin cuci front load, sekitar 3,5jt an kalau tidak salah ingat. Memang bukan yang paling murah karena masih lebih murah mesin cuci Top Load, tapi bisa diadu dari segi bersihnya lebih bersih mesin cuci Front Load. Ini sudah pernah kubuktikan ketika mencuci baju di rumah ibu yang mesin cucinya top load.
Kembali lagi ke wardrobe. Sekitar tahun 2019 an aku mulai memerhatikan iklan-iklan Uniqlo yang mulai bersliweran di feed sosial media. Kuperhatikan model-model yang dari look-nya kayak orang Jepang, mengiklankan baju Uniqlo ini dengan sangat apik. Sungguh look yang terlihat sederhana, bersih, cutting tidak aneh-aneh, dan effortlessly elegant. I want my look to be like this!
Ku mulai pelajari lagi brand Uniqlo ini. Baca-baca review di internet, yang katanya bahannya awet, cutting bagus, meski dari segi harga kubilang pricey juga sih waktu itu. Tapi kumulai memikirkan investasi uang lebih untuk barang berkualitas agar aku pun bisa memakainya dalam jangka waktu lebih lama, dan tentu saja memenuhi keinginanku yaitu wardrobe untuk segala occasion, kerja, main, hamil, ke warung, kondangan, hihihi.
Aku mulai rajin untuk cari-cari promo brand Uniqlo. Eh kebetulan juga waktu itu mereka mulai gencar promosikan online termasuk ekspansi ke apps, yang waktu itu experience apps-nya sih kubilang masih kalah dari ecommerce (ya masa bisa pilih-pilih baju di Uniqlo apps-nya, tapi checkout lewat WhatsApp dan payment transfer, sementara ecommerce udah bisa macam-macam) yah tapi layak diapresiasi usahanya dengan mengembangkan apps sendiri. Dulu kalau lihat apps-nya yang masih minim fitur, aku jadi berpikiran juga kenapa mereka gak ekspansi dulu ke marketplace yang udah settle kayak Tokopedia, Shopee, dst. Agak heran juga mereka repot2 develop apps sendiri. Tapi kalau sekarang sih apps Uniqlo udah support banyak hal termasuk menerima beragam jenis pembayaran.
Singkat cerita, pembelian produk Uniqlo pertamaku lewat app Uniqlo adalah di tahun 2021 (tapi kalau pembelian in-store itu tahun 2019 waktu beli heattech), yaitu sebuah long cardigan Airism. Airism Uniqlo adalah sebuah teknologi bahan pakaian andalan Uniqlo, yang diklaim ampuh dalam menyerap kelembaban dan menyerap keringat. Bahannya lembut dan halus sehingga nyaman dipakai sepanjang hari. Kalau dilihat dari tujuan utamanya, duh jelas nih Airism cocok banget di pasar tropis. Yaa tau sendiri wilayah-wilayah tropis tuh bikin banget gampang keringetan, gerahh-gerahh gitu lah.
Setelah nyoba pakai cardigannya dalam jangka waktu lama, eh ketagihan beli yang lain-lain (bikin tuman emang!). Tapi sebagai kaum-kaum gaji pas pasan (pas buat bayar cicilan, pas buat makan, pas buat beli bensin, dah) maka belum tentu dalam beberapa bulan aku bisa menambah koleksi Uniqlo ku. Kalaupun beli, jelas itu adalah item-item yang sedang didiskon aka value buy, kemudian belinya satu aja. Kalau pas ke store nya, total transaksiku paling 100ribu, paling pol 300ribu, lalu sering dengar kasir nyebut total transaksi pelanggan lain yang bisa sampai jutaan XD. Jadi suka heran kerjanya apa ya bisa belanja Uniqlo sampai jutaan XD (info loker-nya dong! Hahah).
Yah, pokoknya dari kurun waktu 2021 hingga 2023 ini, kalau dilihat dari histori pembelianku di Uniqlo apps itu ada peningkatan cukup signifikan. Apakah ini karena gajiku semakin meningkat? oh tidak juga, justru kenaikan gaji tahunanku belakangan bikin miris hahaha. Lalu apa aku semakin sejahtera? ah tidak juga justru aku lagi banyak-banyaknya spending karena ada goal besar yang sedang in progress.
Oh ya, FYI, kerennya kalau kita member (daftar member bisa lewat app), maka pembelian kita baik itu online lewat Uniqlo apps atau langsung di store, maka akan terekam di apps (khusus in-store purchase, pastikan aja kamu siapin Uniqlo app mu supaya kasir bisa scan barcode member-mu). Oke rahasia bisa beli item Uniqlo dengan harga wajar adalah dengan rajin-rajin cari promo :D. Kalau ulang tahun dapet kupon 25.000 x 2, lalu beberapa kali dapet thank you coupon 25.000, lalu pernah juga ketiban untung dapet promo kartu kredit Jenius cashback 500.000 (sejauh ini, ini yang paling jauh diskonnya :D).
Terus, kenapa Uniqlo belakangan laku banget di Indonesia sebabnya apa, sih? Yaa, bisa jadi karena aktivitas marketing mereka yang meningkat, karena mungkin mereka memang lagi ada goal ekspansi ke pasar Indonesia. Tentu saja ini harus didukung data-data ya, yang aku enggak punya makanya kubilang mungkin.
Apakah Uniqlo mahal? Yaa kalau kamu bandingkan Uniqlo dengan brand-brand di pasar lokal yaa jelas kemahalan. Tapi kalau kamu sejajarkan brand Uniqlo dengan H&M, atau brand-brand lokal Indonesia seperti ZM, This Is April, dsb ternyata masih 11 12 aja lho harganya, alias ga jauh beda.
Jadi, mungkin aja ini beberapa alasan kenapa Uniqlo itu laku meskipun mahal.
1. Kualitas Material yang Tinggi
Salah satu alasan utama mengapa Uniqlo bisa populer adalah kualitas material yang tinggi. Uniqlo dikenal selalu menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dalam pembuatan pakaiannya. Mereka seringkali menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan pakaian yang nyaman dipakai, tahan lama, dan tidak mudah rusak, salah satu contohnya yaitu Airism. Kualitas ini membuat konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang sepadan dengan harga yang harus dibayar.
Airism ku ada beberapa yaitu cardigan, bra camisole, dan inner hijab. Untuk cardigan dan bra camisolenya oke banget, dipakai lama masih nyaman, bahan ga mudah rusak, dan warna masih oke banget. Khusus untuk inner hijabnya agak-agak kecewa karena sering melorot, mereka cuma punya satu ukuran All size, dan yah itu dia ternyata ketika kupakai malah sering melorot. Dari segi bahan sebenarnya nyaman banget, cuma dari segi size ternyata ngga terlalu ngunci di kepala. Belakangan malah ilang itu inner-nya pas piknik huhuhu.
2. Desain yang Sederhana dan Universal
Uniqlo juga dikenal dengan desain pakaian yang sederhana dan universal. Beda ya rasanya kalau masuk ke store HnM dan Uniqlo, dari mode-mode pakaiannya hehehe. Kalau ke HnM, liat-liat ga berapa lama aku langsung out, mungkin style pakaiannya tidak cocok untukku yang berhijab hihi. Tapi kalau ke Uniqlo, betah dan rasanya kepingin bungkush bungkush bungkush, apa daya biasanya cuma berakhir ga bawa apa-apa (alhamdulillah masih bisa mengendalikan diri untuk tidak spending).
Uniqlo juga tidak mengikuti tren fashion yang terlalu berlebihan atau berubah dengan cepat. Sebaliknya, Uniqlo fokus pada desain yang dapat dikenakan oleh berbagai lapisan masyarakat dan dalam berbagai kesempatan. Hal ini membuat pakaian Uniqlo menjadi pilihan yang aman dan fleksibel bagi banyak orang.
Aku sendiri punya beberapa celana Uniqlo yang itu kupakai ngantor bisa, habis itu pulang kerja kupakai badminton. Bahannya nyaman banget, nggak gerah, dipakai aktivitas enerjik macam badminton yang harus lompat-lompat, lari, dsb masih awet aja itu celana :D. Suamiku yang biasanya nrimo-nan juga sedikit demi sedikit 'kuracuni' produk Uniqlo, lama-lama ngelunjak dia, karena katanya ini nyaman celananya. Beda sama celana dia biasanya yang gampang kendor jahitan-jahitannya di area pantat, selangkangan XD.
3. Inovasi dalam Produk
Uniqlo terkenal dengan inovasinya dalam produk-produk tertentu. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah teknologi Heattech mereka yang dapat menjaga tubuh tetap hangat dalam cuaca dingin. Inovasi seperti ini membuat Uniqlo selalu menarik perhatian konsumen yang mencari pakaian dengan fitur khusus yang tidak dimiliki oleh merek lain.
Waktu mau ngetrip ke Jepang saat winter di bulan Januari tahun 2019, aku bela-belain beli Heattech Uniqlo meski itu menguras gajiku huhu. Yah katanya sih Heattech Uniqlo itu bagus gitu dan teknologinya oke jadi kamu merasa aman dan nyaman meski winter is coming XD. Sudah kubuktikan sendiri Heattechnya dari segi nahan panas eh memerangkap panas itu oke, jadi bisa banget dipakai untuk winter, dari segi awetnya juga mantap ya, soalnya dari tahun 2019 sampai 2023 kupakai secara berkala itu dia ga molor.
Bahkan waktu hamil aku pake itu leggingnya buat daleman waktu pakai daster-daster bumil XD. Apakah heattech sumuk dipakai di Indonesia? Mungkin kalau kegiatan sehariannya adalah berpanasan atau bergerak, akan sumuk ya. Tapi kebetulan kerjaanku itu seharian di ruangan ber AC, jadi nyaman-nyaman saja dipakai malah cenderung anget.
4. Kampanye Keberlanjutan dan Etika Produksi
Uniqlo juga dikenal aktif dalam kampanye keberlanjutan (sustainability) dan etika produksi. Uniqlo dikenal berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi dan berinvestasi dalam praktik kerja yang adil. Hal ini menarik konsumen yang peduli dengan isu-isu lingkungan dan sosial, dan siap membayar lebih untuk produk yang diproduksi secara bertanggung jawab.
Kalau mengikuti campaign mereka di sosial media, mereka terlihat aktif sih mempromosikan upaya-upaya keberlanjutan dan etika produksi. Jadi, yah kalau membeli produk mereka anggaplah mendukung kampanye lingkungan mereka juga.
5. Brand-nya Kuat
Kekuatan brand Uniqlo adalah salah satu faktor penting dalam popularitasnya. Uniqlo ini seringkali identik dengan kualitas, kesederhanaan, dan awet. Konsumen merasa yakin membeli produk Uniqlo karena citra positif yang melekat.
Siapa yang ngga tahu brand Uniqlo yah. Ketika menyebut nama Uniqlo, rata-rata pasti langsung tahu ini brand apa, jualannya apa, seperti kualitas apa produk yang dijual. Ini membuktikan kalau citra brand mereka itu kuat dan berhasil menanamkan di benak masyarakat mengenai brand mereka, termasuk visi misinya mungkin.
Jadi, meskipun Uniqlo terkenal dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan merek pakaian sejenis, banyak konsumen merasa bahwa investasi ini sepadan dengan kualitas, desain, dan nilai tambah yang mereka terima. Dengan fokus pada kualitas, inovasi, dan keberlanjutan, Uniqlo terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu merek pakaian yang paling diminati di seluruh dunia.
Sejauh ini belum ada pengalaman yang kurang menyenangkan dengan produk-produk Uniqlo, eh kecuali inner hijabnya itu, sih. Lainnya itu semua oke-oke aja. Sejak beralih, look-ku sekarang tidak tabrak lari warnanya hehehe, di atas itu yang paling penting nyaman dan membuatku semakin percaya diri XD.
Komentar