Melahirkan (presalinan) merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi calon ibu dan bapak. Ibu-ibu terutama, mungkin akan lebih merasa deg-degan dan khawatir. Saya ketika mendekati waktu persalinan juga entah kenapa banyak pikiran berkecamuk. Meski sudah berusaha tenang, tetap saja saya khawatir dan deg-degan bagaimana nanti kondisi persalinan yang akan saya alami.
Untuk mengurangi rasa khawatir dan menghindari pikiran-pikiran yang justru bisa membuat stress, saya memutuskan mengisi waktu dengan mendaftar barang-barang yang harus dibawa ketika persalinan. Ini dilakukan ketika usia kehamilan sudah masuk minggu 37 hingga 38.
Beberapa teman menyarankan agar saya sudah mulai packing tas yang harus dibawa, kalau terjadi apa-apa sebelum HPL maka kelengkapan persalinan sudah siap. Kebetulan saya punya koper ukuran 22inch yang cukup buat saya pakai travellingan 2 minggu ke Jepang. Rencananya koper ini juga akan saya pakai untuk memuat baju-baju dan keperluan persalinan.
Barang Apa Saja yang Wajib Dibawa ke RS ketika Melahirkan?
Saya mengklasifikasikan barang yang wajib dibawa ketika persalinan berdasarkan kebutuhan ibu, kebutuhan bayi, dan dokumen-dokumen penting.
Barang Kebutuhan Ibu
1. Baju Menyusui
Jauh-jauh hari sebelum persalinan, saya sudah membeli baju menyusui secara online di marketplace. Sekarang sudah banyak baju menyusui yang memang secara khusus didesain agar ibu mudah menyusui. Modelnya juga macam-macam dan cantik-cantik sehingga ketika dipakai tetap nyaman dan stylish.
Selain membeli baju menyusui, saya juga membawa kemeja berkancing di depan. Kemeja berkancing memudahkan saya untuk menyusui bayi. Saya juga pastikan untuk memilih baju-baju dengan bahan yang menyerap keringat supaya nyaman.
Baju menyusui dari Mamas Choice terbukti nyaman karena bahannya berkualitas. Modelnya juga bagus sehingga buibu bisa tetap stylish saat menyusui.
2. Bra menyusui
Bra menyusui juga jadi salah satu barang yang saya beli sejak jauh-jauh hari. Bra menyusui didesain agar bisa dibuka dengan mudah kaitan di bagian depannya sehingga mudah untuk menyusui bayi.
Waktu itu sih saya beli Bra menyusui secara online tapi ternyata toko perlengkapan bayi juga menyediakan Bra menyusui, biasanya mereknya Sorex atau Tally. Tapi kalau buibu mau bra menyusui yang berkualitas bagus, awet, dan nyaman, maka bisa coba bra menyusui dari Mamas Choice.
3. Breastpad
Awalnya saya gak begitu tahu apa sih guna breastpad. Tapi teman kantor saya menyarankan untuk beli breastpad. Breastpad bentuknya bulat dan dia ini semacam menspad atau pembalut tapi ini khusus ditempel di payudara. Jadi memang di salah satu sisi breastpad ada perekat agar ia bisa menempel di BH, sementara sisi lainnya yang bisa menyerap cairan menempel di payudara.
Saya gak begitu tahu guna breastpad sampai ketika produksi ASI melimpah ruah sampai bocor. Jadi, ketika menyusui dan tercapai fase LDR (Let Down Reflex) yaitu ketika menyusui di payudara yang satu, kemudian payudara yang lain ikut mengeluarkan ASI. Nah, ASI di payudara yang satunya ini yang tidak diminum bayi otomatis akan merembes hingga ke baju.
Celakanya kalau produksi ASI sedang banyak, maka rembesannya bisa banyak banget. Saya pernah sampe sebaju basah karena malas pasang breastpad. Nah, lain kalau pake breastpad, rembesannya nanti akan ditampung di breastpad sehingga ga merembes ke baju.
Sama seperti barang saya yang lainnya, saya pilih beli breastpad online karena banyak diskon, harga cenderung lebih murah, udah gitu gratis ongkir. Ada banyak merek breastpad misalnya Mama Pad, GabaG Breastpad, Pigeon Breastpad Honeycomb, HUKI breastpad yang bisa dicuci ulang, dsb.
4. Pembalut
Baik ibu yang melahirkan secara normal dan yang sesar, pastikan untuk membawa pembalut bersalin. Sehabis melahirkan, ibu akan menjalani masa nifas, yaitu darah yang keluar dari sisa kehamilan. Masa nifas ini bisa berlangsung sampai 35 hari lamanya, bisa lebih dari itu juga. Tapi ada juga yang hanya seminggu atau dua minggu. Setiap orang berbeda-beda.
Di hari-hari awal persalinan terutama, darah yang dikeluarkan akan banyak sehingga jangan lupa bawa pembalut ke RS atau klinik tempat ibu bersalin. Membawa cadangan pembalut akan lebih nyaman sehingga bapak tidak perlu pergi-pergi keluar RS atau klinik untuk mencari pembalut.
Untuk harga pembalut nifas di apotik saya kurang tau karena saya biasa belanja online. Kalau tidak ada pembalut nifas, bisa juga pembalut khusus malam hari yang didesain sangat tipis tapi daya serap tinggi, mampu menampung lebih banyak cairan, dan nyaman digunakan. Rekomendasi pembalut nifas ini cocok untuk ibu yang biasanya mengeluarkan lebih banyak darah nifas ketika masa awal setelah persalinan.
Oya buibu, bawa juga beberapa celana dalam untuk ganti, ya.
5. Alat Mandi
Kadangkala alat mandi disediakan oleh RS, kalau ibu melahirkan di RS yah. Tapi pengalaman saya melahirkan di bidan mandiri, tidak disediakan alat mandi. Untungnya saya membawa sendiri alat mandi termasuk handuk, hehehe. So, tidak ada salahnya bawa alat mandi, ya buibu.
Belilah sabun mandi, pasta gigi, shampo, dan sabun muka. Selebihnya kalau buibu butuh, bisa masukkan perlengkapan mandi yang lain.
6. Breastpump/Pompa Asi
Tidak ada yang menginginkan kejadian ASI tidak mau keluar padahal bayi sudah lahir dan butuh minum ASI. Saya pun tidak menginginkan itu, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. ASI saya tidak langsung keluar ketika itu juga. Bu bidan menenangkan katanya bayi punya cadangan makanan sampai 3 hari ke depan sehingga tidak minum pun tidak masalah.
Celakanya, hari ke-2 anak saya demam tinggi sekali sampai 38 derajat celcius. Saya bawa dia ke dokter ternyata dia indikasi dehidrasi. Akhirnya diberi penurun panas, dan kalau ASI saya tak juga keluar maka sebaiknya diberi susu formula dahulu.
Dari sini saya belajar sebaiknya memang saya punya pompa asi/breastpump. Pompa asi membantu payudara agar mau memproduksi ASI. Jadi semacam 'memaksa' payudara untuk memproduksi ASI. Baca juga review saya mengenai pompa asi Spectra yang saya gunakan.
Barang Kebutuhan Bayi
1. Baju Bayi
Saya dan suami sangat excited karena akan segera punya bayi. Sejak usia kandungan 8 bulan, saya dan suami sudah belanja baju-baju bayi dan pernak perniknya yang lucu-lucu. Waktu itu hasil USG selalu menunjukkan jenis kelamin bayi saya perempuan, tapi kami beli baju tetap dengan warna netral.
Bukan apa-apa, memang pinginnya beli baju khusus bayi perempuan yang lucu dengan warna pink. Tapi, kami sering dengar juga kalau ada yang USG cewek, ternyata pas keluar laki-laki. Mungkin ketika USG memang posisinya tidak begitu kelihatan jelas sehingga bisa keliru.
Kami pun ingin menghindari itu, jadi diputuskan beli bajunya yang netral. Toh, nanti bisa dipakai untuk adiknya, kalau-kalau adiknya cowok, hehe. Kami juga tidak membeli baju ukuran newborn terlalu banyak. Kenapa? karena menurut pengalaman kami, bayi di beberapa bulan pertama itu cepat sekali besarnya. Alhasil, baju newbornnya cepat sekali kekecilan.
Kami lebih pilih beli baju yang kebesaran, untuk ukuran 6 bulan hingga 12 bulan sehingga masa pakai lebih lama.
O ya beli baju bayi seperti atasan dan bawahan, baju tidur seperti jumpsuit, baju sehari-hari seperti romper lumayan praktis lho buibu.
2. Topi Bayi, Sarung Tangan, Kaos Kaki
Mungkin tidak banyak orang tahu, tapi topi bayi, sarung tangan, dan kaos kaki sangat membantu bayi. Di awal bayi lahir ke dunia, dia belum terbiasa dengan udara luar. Membuatnya tetap hangat adalah prioritas. Tapi jangan sampai bayi kegerahan juga, lho.
Topi bayi melindungi kepala bayi dari hewan-hewan kecil seperti semut dan menjaga kepala tetap hangat. Sarung tangan melindungi bayi dari kukunya sendiri. Kuku bayi baru lahir lumayan tajam dan panjang, takutnya nyakar mukanya sendiri atau matanya. Kaos kaki menjaga kaki bayi juga tetap hangat.
3. Bedong Bayi, Selimut Bayi, dan Gendongan Bayi
Kadang bayi suka gerak-gerak pas tidur akhirnya malah jadi ga nyenyak tidurnya. Tapi kalau dibedong, bayi bisa anteng tidurnya dan lebih nyenyak. Jadi, usahakan untuk membawa bedong ketika bersalin baik itu di RS, klinik, atau bidan.
Kemudian selimut bayi juga wajib dibawa, agar bayi tetap hangat. Mungkin buibu bisa bawa satu helai atau dua helai selimut. Bedong sebetulnya bisa juga dijadikan selimut. Jadi mungkin buibu bisa bawa bedong beberapa helai untuk membedong dan menyelimuti.
Gendongan bayi juga jangan ketinggalan. Menggendong bayi dalam waktu lama bisa membuat tangan pegal, lho. Adanya gendongan bayi bisa membantu buibu atau ayah dalam menggendong bayi sehingga tidak lekas pegal.
4. Sabun Mandi Bayi, Bedak, Minyak Telon
Waktu itu saya beli sabun mandi bayi khusus untuk newborn, karena formulasinya khusus untuk kulit sensitif bayi. Kan kita tidak tahu bagaimana kondisi kulit bayi kita paska lahir. Mungkin beli dalam jumlah kecil untuk mengetes apakah cocok di kulit bayi kita atau tidak. Kalau tidak cocok sehingga menimbulkan gatal-gatal di bayi, segera ganti merek lain.
Bedak bayi dan minyak telon digunakan sehabis mandi sehingga bayi hangat dan tidak biang keringat. Tapi ada penelitian mengatakan bahwa bedak bayi tidak bagus untuk bayi karena berisiko mengganggu pernapasan. Yah, tidak apa-apa buibu, memang tidak wajib jadi sesuai persepsi dan pemahaman buibu masing-masing saja, ya.
5. Popok Kain/Popok Sekali Pakai/Clodi
Nah, kalau bayi baru lahir, orang jaman dulu bilang sebaiknya pakai popok kain. Mengapa? Karena kulit bayi masih sensitif takutnya kalau pakai popok sekali pakai/diapers akan kena ruam popok (kulit sekitar pantat kemerahan dan gatal).
Saya pun awal-awal anak saya lahir juga memakaikan popok kain saja, walaupun bidan memakaikan popok sekali pakai ke anak saya pas habis lahir, lho. Saya sempat kepikiran apa boleh ini pakai popok sekali pakai, tapi saya diam saja.
Hari-hari setelahnya saya pakaikan popok kain di rumah. Eh, cuma bertahan 2 minggu. Saya ga kuat karena kalau pakai popok kain harus berulang kali gantiin ketika dia pipis. Ketika pipis bayi akan terbangun dan nangis, padahal baru juga terlelap tidurnya. Akhirnya, bapak ibuknya harus begadangan gantiin popok.
Solusi saya waktu itu, ketika malam hari saya pakaikan popok sekali pakai, tapi saya sengaja pilih merek Pampers newborn yang memang cenderung mahal tapi saya percaya baik untuk kulit newborn. Dan lumayan berhasil sih, bayi nyenyak tidurnya dan kulit pantat tetap kering sehingga tidak ada yang namanya iritasi atau ruam popok.
Nah, baru beberapa bulan kemudian saya mulai cari popok kain yang bisa menyerap air dan tahan tetap kering, yaitu clodi atau cloth diaper. Baca ulasan saya mengenai clodi di sini.
6. Susu Formula
Susu formula ini tidak wajib dibawa ketika bersalin, tapi untuk jaga-jaga ketika sudah kembali ke rumah. Jadi seperti yang saya ceritakan di awal, bahwasanya ASI saya tidak langsung keluar sehingga menyebabkan dehidrasi bayi saya sampai dia demam amat tinggi. Demam tinggi bahaya kalau tidak ditangani apalagi jika bayi sampai kejang-kejang.
Nah, karena ASI tak kunjung keluar, dokter menyarankan agar bayi diberi susu formula khusus newborn. Ini supaya bayi tidak dehidrasi. Oleh karena saya tidak persiapan, jam 2 pagi suami saya keliling cari toko yang masih buka di kala pandemi COVID19 untuk nyari susu formula.
Tidak banyak toko yang buka, tapi untungnya ada apotik yang masih buka dan menyediakan susu formula khusus bayi baru lahir walaupun merek yang tersedia cuma sedikit. Demam bayi saya berangsur turun seketika ia minum susu formula dari dot.
7. Dot Bayi
Dot bayi juga wajib dibawa ketika bersalin, terutama kalau ASI buibu lancar. Jauh-jauh hari saya sudah beli botol dot bayi untuk jaga-jaga, eh ternyata memang terpakai akhirnya. Bayi saya memang tidak lama minum dari dot terutama ketika ASI saya sudah lancar.
Tapi dot dipakai kembali ketika ASI sudah mulai menipis. Kemudian untuk membiasakan bayi agar mau minum dari dot juga. Ini terutama untuk buibu yang bekerja karena kalau bekerja akan sulit disambi menyusui. Apalagi kalau anak sudah mulai besar dan mulai aktif. Belum lagi kalau buibu harus ke kantor, kalau work from home sih masih aman buibu.
Dokumen yang Dibawa Ketika Melahirkan
Nah, jangan lupakan dokumen penting seperti KTP buibu dan KTP suami. Bawa juga KK (kartu keluarga), kartu asuransi baik itu asuransi swasta maupun kartu BPJS. Siapkan fotokopiannya sekalian supaya tidak repot mencari fotokopian jika dibutuhkan.
Bawa juga kartu ATM/kartu debit, dan uang tunai secukupnya.
Nah, itu dia sedikit informasi mengenai daftar barang yang harus dibawa ketika persalinan. Baik itu persalinan di Rumah Sakit, di klinik, ataupun di bidan. O ya, waktu itu saya juga bawa cemilan, air panas dalam termos, dan makanan supaya tetap ternutrisi.
Komentar