Saya ibu menyusui, saya pejuang ASI untuk bayi saya. Alhamdulillah, Allah berikan pengalaman menjadi ibu menyusui kepada saya, karena masih banyak ibu-ibu di luaran sana yang mungkin tidak mendapatkan kesempatan itu.
Payudara Perih dan Lecet
Kemudian busui juga harus berhadapan dengan perihnya PD ketika menyusui. Di awal-awal menyusui, gusi bayi yang tajam lumayan menyiksa. Belum bayi juga menyusu berjam-jam, jadi lumrah kalau PD menjadi lecet-lecet dan perih tak tertahankan. Tapi, busui tetap harus menyusui bayinya ya bun, nanti semua perih akan terbayarkan ketika melihat si kecil tertidur lelap setelah kenyang hehehe.
Pegal Punggung, Pantat Sakit, Biasaaa
Selain itu, busui juga harus rela pegal-pegal punggung, pantat sakit, karena duduk berjam-jam untuk menyusui bayi. Saya lahiran normal, jahitan di beberapa bulan pertama cukup membuat tersiksa, belum lagi ada ambeien yang mengikuti saya paska lahiran. Wah, inilah tantangannya, bunda-bunda harus menghadapinya dengan ikhlas yah, yakinlah akan menjadi pahala untuk bunda.
Busui Mau Wangi Setiap Hari? Hmmm....
Kemudian, busui bau apek amis bekas asi yang mengering di baju. Iya betul itu, hehehe. Ketika bayi menyusu di payudara yang satu, maka biasanya payudara yang lain akan ikut mengucurkan asi. Asi tentunya akan menetes membasahi baju, dan ketika mengering, akan jadi bau apek amis begitu. Hehehe, kalau bunda telaten, bisa siapkan penampung asi untuk payudara satunya, jadi asi tidak terbuang sia-sia. Bunda bisa coba Mooimom silicone breastpump untuk menadahi ASI yang mengucur.
Badan Menggigil Tiba-tiba
Belum lagi kalau payudara penuh ASI dan tidak segera disusukan ke bayi. Saya pernah mengalami ini, payudara penuh, bayi sedang tidur, dan tidak saya perah. Alhasil saya menggigil kedinginan di tengah cuaca panas dan gerah. Setelah saya 'paksa' bayi saya menyusu, menggigil mulai hilang dengan sendirinya. Wah, untungnya tidak sampai jadi mastitis.
Mulai Mikir: Pakai Electric Breastpump Aja Kali ya?
Kemudian, sekarang saya mulai kerja, dan siang hari bayi saya mulai jarang menyusu langsung. Bayi minum dari asi yang saya perah. Awalnya sih hanya menampung dengan Mooimom Silicone Breastpump, tapi sepertinya perahan kurang kuat jadinya lama kelamaan ASI yang diproduksi jadi sedikit. Saya jadi sedih karena takut anak saya tidak mendapat asupan yang cukup.
Baca juga: [Review] Spectra Q Plus vs Spectra 9 Plus, Pilih Mana Yaa?
Akhirnya saya perah ASI menggunakan elektrik breastpump, masih nyewa ini karena elektrik breastpump yang bagus harganya lumayan mahal hehehe. Bunda pun bisa coba sewa dulu saja untuk mengetahui kecocokannya. Kalau tidak sakit dan cocok, beli boleh. Kalau sudah telanjur beli dan tidak cocok, sayang banget soalnya. Elektrik breastpump ada banyak banget mereknya dan harganya, dari yang murah sampe mahal.
Bahagia Ketika ASI Perah Melimpah
Ada rasa bahagia ketika melihat hasil asi perah yang melimpah banyak, dan ada rasa sedih kalau hasilnya sedikit. Bunda yang bekerja, mungkin harus mengikuti strategi memerah dan menyimpan asi, supaya ketika nanti sudah masuk kantor, asi bayi akan tercukupi meskipun bunda tinggal kerja.
Saya sekarang ini masih beruntung karena masih wfh, tapi asi tetap saya perah karena saya ingin membiasakan anak minum dari botol. Menurut saya mau DBF (direct breastfeeding) maupun bayi minum dari dot tidak masalah, sama-sama baik tujuannya. Tinggal bunda yang menyesuaikan dengan keadaan masing-masing.
Lalu, apalagi ya struggling nya ibu menyusui itu?
Mungkin bunda-bunda di sini ada yang mengalami hal sama? Boleh lho berbagi informasi di kolom komentar hehe.
Komentar